Selasa, 16 Desember 2014
Contoh Iklan Lowongan kerja PT. Persada Dunia
Kami perusahaan yang bergerak di bidang jasa Arsitektur,
Interior Design, Furniture, Landscape & Graphic Design di Jakarta, membuka
peluang bagi kandidat baru untuk bergabung dan berkembang bersama kami untuk
posisi :
HRD STAFF
Kriteria Khusus :
HRD STAFF
Kriteria Khusus :
- Berpengalaman dalam me-rekrut dan memberikan test psikologi kepada calon tenaga kerja
- Memiliki pengetahuan dan berkemampuan menyusun sistem dan prosedur di bidang personalia
- Menguasai Undang-Undang Ketenagakerjaan Indonesia
Kriteria Umum :
- Pria max 35 tahun
- Pendidikan S1 Psikologi / hukum
- minimal IPK 3.00
- Pengalaman kerja min 2 tahun di bidang HRD
- Mampu berbahasa Inggris dengan fasih
- Mampu mengoperasikan komputer
- Dapat bekerja dalam individu maupun team
- Dapat bekerja dalam tekanan
- Mempunyai integritas dan ketelitian dalam melaksanakan tugas
Jika tertarik dan merasa memiliki kriteria tersebut di atas,
silahkan kirimkan lamaran lengkap Anda disertai pas photo terbaru dan gaji yang
diinginkan ke alamat
PT. Persada Dunia
Jl. Ahmad Yani
No 88
Jakarta
PT. Persada Dunia
Jl. Ahmad Yani
No 88
Jakarta
Indahnya Persahabatan
Betapa enak menjadi orang kaya.
Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena semua tersedia. Seperti
Tyas. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar mobil
mewah dengan supir pribadi.
Meskipun demikian ia tidaklah
sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah. Mereka tidak pilih-pilih
dalam soal bergaul. Seperti pada kawan kawan Tyas yang datang ke rumahnya.
Mereka menyambut seolah keluarga. Sehingga kawan-kawan banyak yang betah kalau
main di rumah Tyas.
Tyas sebenarnya mempunyai sahabat
setia. Namanya Dwi. Rumahnya masih satu kelurahan dengan rumah Tyas. Hanya beda
RT. Namun, sudah hampir dua minggu Dwi tidak main ke rumah Tyas.
“Ke mana, ya,Ma, Dwi. Lama tidak
muncul. Biasanya tiap hari ia tidak pernah absen. Selalu datang.”
“Mungkin sakit!” jawab Mama.
“Ih, iya, siapa tahu, ya, Ma?
Kalau begitu nanti sore aku ingin menengoknya!” katanya bersemangat
Sudah tiga kali pintu rumah Dwi
diketuk Tyas. Tapi lama tak ada yang membuka. Kemudian Tyas menanyakan ke
tetangga sebelah rumah Dwi. Ia mendapat keterangan bahwa Dwi sudah dua minggu
ikut orang tuanya pulang ke desa. Menurut kabar, bapak Dwi di-PHK dari
pekerjaannya. Rencananya mereka akan menjadi petani saja. Meskipun akhirnya
mengorbankan kepentingan Dwi. Terpaksa Dwi tidak bisa melanjutkan sekolah lagi.
“Oh, kasihan Dwi,” ucapnya dalam
hati,
Di rumah, Tyas tampak melamun. Ia
memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang sekolah ia selalu murung.
“Ada apa, Yas? Kamu seperti tampak lesu. Tidak
seperti biasa. Kalau pulang sekolah selalu tegar dan ceria!” Papa menegur
“Dwi, Pa.”
“Memangnya kenapa dengan
sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Tyas menggeleng.
“Lantas!” Papa penasaran ingin
tahu.
“Dwi sekarang sudah pindah rumah.
Kata tetangganya ia ikut orang tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya di-PHK.
Mereka katanya ingin menjadi petani saja”.
Papa menatap wajah Tyas tampak
tertegun seperti kurang percaya dengan omongan Tyas.
“Kalau Papa tidak percaya, Tanya,
deh, ke Pak RT atau ke tetangga sebelah!” ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong
Dwi!”
“Maksudmu?”
“Saya ingin Dwi bisa berkumpul
kembali dengan aku!” Tyas memohon dengan agak mendesak.
“Baiklah kalau begitu. Tapi, kamu
harus mencari alamat Dwi di desa itu!” kata Papa.
Dua hari kemudian Tyas baru
berhasil memperoleh alamat rumah Dwi di desa. Ia merasa senang. Ini karena
berkat pertolongan pemilik rumah yang pernah dikontrak keluarga Dwi. Kemudian Tyas
bersama Papa datang ke rumah Dwi. Namun lokasi rumahnya masih masuk ke dalam.
Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami disambut orang
tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira hati Dwi ketika bertemu dengan Tyas.
Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. Semula Dwi agak kaget
dengan kedatangan Tyas secara mendadak. Soalnya ia tidak memberi tahu lebih
dulu kalau Tyas ingin berkunjung ke rumah Dwi di desa.
“Sorry, ya, Yas. Aku tak sempat
memberi tahu kamu!”
“Ah, tidak apa-apa. Yang penting
aku merasa gembira. Karena kita bisa berjumpa kembali!”
Setelah omong-omong cukup lama,
Papa menjelaskan tujuan kedatangannya kepada orang tua Dwi. Ternyata orang tua
Dwi tidak keberatan, dan menyerahkan segala keputusan kepada Dwi sendiri.
“Begini,
Wi, kedatangan kami kemari, ingin mengajak
kamu agar mau ikut kami ke Surabaya.
Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Wi,
apakah kamu mau?” Tanya Papa.
“Soal sekolah kamu,” lanjut Papa,
“kamu tak usah khawatir. Segala biaya pendidikan kamu saya yang akan
menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan
Tyas menghendaki demikian, saya bersedia. Saya mengucapkan banyak terima kasih
atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya.”
Kemudian Tyas bangkit dari tempat
duduk lalu mendekat memeluk Dwi. Tampak mata Tyas berkaca-kaca. Karena merasa
bahagia.Akhirnya mereka dapat berkumpul kembali. Ternyata mereka adalah sahabat
sejati yang tak terpisahkan. Kini Dwi tinggal di rumah Tyas. Sementara orang
tuanya tetap di desa. Selain mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Dwi
yang sudah tua.
Unsur Instrinsik :
• Tema : Persahabatan
• Tokoh : Tyas, Dwi, Papa Tyas,
Dan Mama Tyas
• Watak :
·
Tyas : Suka Menolong
·
Dwi : Tidak Mau Membebani Orang Lain
·
Papa Tyas : Baik Hati
·
Mama Tyas : Peduli
• Alur : Maju
• Latar :
Tempat
·
Rumah Dwi (Lama)
·
Rumah Tyas
·
Rumah Dwi (Di Desa).
Waktu
·
Siang Hari
Suasana : Mengharukan
• Sudut pandang : Orang Pertama
• Amanat : Sebagai makluk tuhan
kita harus saling tolong menolong Dan Berbagi kepada sesama
Kamis, 11 Desember 2014
filtrasi
Filtrasi adalah suatu operasi atau proses dimana campuran heterogen antara fluida dan partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel padatan.
peralatan filtrasi
Penyaring Gravitasi
Gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir.
Penyaring gravitasi umum dalam pengolahan air, di mana suatu penyaring pasir digunakan untuk menjernihkan air sebelum diionisasi dan destilasi. Medium penyaring dapat terdiri atas lapisan pasir atau cake bed, atau untuk tujuan-tujuan khusus, suatu komposisi yang mengandung asbes, serat-serat selulosa, arang aktif, tanah diatome, atau pembantu penyaring lain. Pemurnian air dalam skala kecil dapat menggunakan keramik berpori sebagai suatu medium penyaring dalam bentuk “lilin-lilin” berlubang. Cairan masuk dari sisi luar melalui keramik berpori ke dalam bagian lilin yang berlubang (kosong). Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminar. Filter ini digunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
Dengan melihat persyaratan ruang, metode yang efisiensi dapat disediakan. Gravitasi nutzch adalah suatu tangki berdasarkan palsu atau bejana media penyaring. Porselen nutzch dapat digunakan untuk mengumpulkan kristal-kristal steril atau pengerjaan-pengerjaan di mana bubur tidak dapat bercampur dengan logam-logam. Gravitasi nutzch bukanlah penyaring gravitasi sebenarnya, karena sering kali dioprasikan (dijalankan) di bawah tekanan atau vakum.
Gambar 1. Penyaring Grafitasi
Filter cartridge gravitasi-aliran adalah filter yag digunakan untuk menghilangkan parasit yang terbawa air, dan kontaminan lain seperti klorin, timah, dan organik dari air. filtrasi cartridge termasuk filter cairan plastik berpori, yang memiliki diameter pori cukup besar untuk membiarkan air melewati laju aliran berdasarkan gaya gravitasi, sedangkan matriks menciptakan jalan berliku-liku yang perangkap parasit dan mikroorganisme lainnya yang biasanya ukurannya berkisar 3-9 mikron. Untuk meningkatkan kinerja filter dapat mencakup karbon interstisial dan aditif lainnya. Filter dapat dibentuk menjadi filter yang permukaannya lebih besar dengan ketebalan dinding optimal untuk menyediakan kapasitas filter dan laju aliran air yang menguntungkan.
Polyethylene Ultra High Molecular Weight (UHMW) polimer sebagai bahan dasar untuk menghilangkan parasit yang ditularkan air, ukuran pori pori rata-rata 10 sampai 20 mikron. Polyethylene Berat Ultra High Molecular dipilih karena karakteristik yang spesifik, dengan kontrol yang lebih besar dalam mencapai diameter pori tertentu. Beberapa plastik berpori terbuat dari campuran polimer yang berbeda, beberapa di antaranya bertindak sebagai pengikat
Lebih tinggi jumlah bahan yang digunakan maka semakin besar margin untuk kesalahan dari satu batch ke proses yang berikutnya. UHMW mempuyai kualitas bahan yang mampu untuk disinter dengan media lain tanpa perlu pengikat. Ketika dipanaskan memiliki karakteristik mempertahankan bentuknya. Kualitas (tackiness) memungkinkan lingkup powered UHMW untuk membentuk sebuah matriks padat namun berpori. Diduga akan lebih memberikan diameter pori konsisten ketika dicampur dengan karbon aktif bertenaga atau media pengolahan air lainnya.
Penyaring Vakum
Filtrasi vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid dari campuran reaksi pelarut atau cair. Campuran padat dan cair dituangkan melalui kertas filter dalam corong Buchner. Padat yang terperangkap oleh filter dan cairan tersebut ditarik melalui corong ke dalam labu di bawah ini, dengan ruang hampa.
Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. Penyaring vakum dipakai untuk suatu ukuran besar, jarang digunakan untuk pengumpulan endapan-endapan Kristal atau penyaring steril. Penyaring vakum kontinu dapat menangani beban kotoran yang tinggi dan pada suatu basis volume, dalam hal biaya cairan yang disaring per galon murah. Dalam mengerjakan system penyaring drum kontinu, vakum dipakai untuk drum (tong) tersebut, dan cairan mengalir melalui lajur kontinu. Zat padat dikumpulkan pada akhir lajur tersebut. Perhatikan Gambar 2, pada halaman berikut.
Gambar 2. Pemisahan dengan cara meningkatkan tekanan
Penyaring Tekanan
Tekanan penyaring kerangka dan penyaring lempeng merupakan yang paling sederhana dari semua penyaring tekanan, dan paling banyak digunakan. Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk member sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara lempengan tersebut. Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng, atau dalam bentuk plate-and-frame.
Pada desain plate and fram ini, lempengan berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng, sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya dikeluarkan dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis. Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian-bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar cairan pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian sampai benar-benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter sehingga memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame filter.
G 3. Press Penyaring Kerangka dan Lempengan
Penyaring Sentrifugal
Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau gaya sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada berbagai variasi ukuran dan densitas campuran larutan.
Peralatan sentrifugasi terdiri dari :
a. Pengendapan sentrifugal/centrifugal settling
Tubular : pemisahan liquid-liquid emulsion
Disk bowl : pemisahan liquid-liquid
b. Filtrasi sentrifugal
Gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry dalam filter akan mengalir ke penyaring. Pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan, kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω) disamping faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan diameter tabung centrifuge.
Pemisahan padatan dari air dengan menggunakan pengendapan sentrifuga prinsipnya sama dengan proses pengendapan secara gravitasi, bedanya pengendapan ini menghasilkan gaya dorong yang lebih besar yang disebabkan oleh putaran air. Dengan memutar air, kecepatan pengendapan dapat meningkat jika dibandingkan dengan pengendapan secara gravitasi pada umumnya. Pengendapan sentrifuga sudah banyak digunakan untuk pemisahan partikel dan cairan atau air dalam proses pengolahan mineral seperti pada proses pengeringan materi dengan ukuran partikel yang berbeda, penyisihan partikel yang sangat kecil dalam pencucian, atau dalam menyisihkan kontaminan yang terlarut dalam larutan.
Namun, penggunaan pengendapan sentrifuga untuk penyisihan partikel atau senyawa lain di dalam proses pengolahan air masih jarang dilakukan dikarenakan tingginya biaya operasional yang dibutuhkan. Maka dari itu, pengembangan pengendapan dengan memanfaatkan gaya senrifuga diarahkan pada pengendapan dengan memanfaatkan aliran air melalui dinding pengendap seperti prinsip kerja hydrocyclone.
Gambar 4. Penyaring Sentrifugal
Pembagian medium yang dipengaruhi oleh gaya dorong ada 4, diantaranya yaitu gaya berat (gravity filtration), vakum (vacuum filtration), tekanan ( pressure filtration), gaya sentrifugal (centrifugal filtration). Penyaringan dengan gaya dorong ini untuk menangani kuantitas bahan yang besar dalam usaha mempercepat proses penyaringan.
Peralatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
1. Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
2. Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau partikel.
3. Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
KOMODITAS FILTRASI
1. jerus yang di buat juz, kemudian di saring atau filtrasi supaya tidak ada kotoran atau sisa sisa yang masuk ke minuman juz tersenut.
2. dalam pembuatan susu kedelai perlu adanya filtrasi atau penyaringan untuk menghasulkan air susu kedelai.
Kamis, 27 November 2014
Lirik SYI'IR Sholawat PEPALI KI AGENG SELO

ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINA.
MUHAMMADIN THIBBIL QULUBI WADAWAIHA.
WA'AFIYATIL ABDANI WA SYIFA'IHA.
WA NUURIL ABSHOORI WADLIYAAIHA.
WA ALAA ALIHI WASHOHBIHI WASALLIM.
PEPALI KI AGENG, SELO AMBERKAHI
OJO GAWE ANGKUH, OJO LADAK LAN OJO JAHIL
OJO ATI SERAKAH LAN OJO CELIMUT,
OJO BURU ALEMAN LAN OJO LADAK
WONG LADAK PAN GELIS MATI, LAN OJO ATI NGIWO
NIRUHO WONG MULYO, HABAIB ULOMO
NIYAT HORMAT GOLEK TSAWAB UJAR BERKAH KANG MINULYO
OJO SAMPE MODO, ORA KENO NYELO
LUWIH BECIK DEREK TINDAK LAMPAH PINUJI MINULYO
TEMBUNG ALUS ATI ATI, LUNGGUHE OJO SEMBRONO
SOPO NANDUR BAGUS, BAKAL PANEN UGO
SENENG AYEM BAHAGIA, ANAK PUTU SAK KLUWARGO
LAMUN DADI PENGGEDE, PRINTAH ANAK BUAHE
OJO NGANTI KERAS KAKU, SAK SENENG KAREPE DEWE
DADIYO SIRO PELINDUNG, PRINTAH KELAWAN KIRO KIRO
ILING LAN WASPODO, DAWUH KANG UTOMO
SENENGNO JIWAMU LAN ATIMU, OJO SALAH TOMPO
PITUTUR KANG LUHUR, PRINTAHE AGOMO
OJO SIMPANG SIUR, TINDAK NGAWUR NDADEKNO SENGSORO
DADIYO WONG AGUNG KANG MINULYO, TUMINDAK SEMPURNO
NINDAKI KEWAJIBAN, KANTI DASAR IMAN
AKHLAQ BAGUS TUMUS, SABAR ALUS NOTO ATI MAPAN
TA'AT LAN NGABEKTI, PERINTAHE GUSTI
NINDAKNO NGIBADAH, NETEPI PRINTAH AMAL KANG PINUJI
NYADONG RIDLO RAHMAT LAN SYAFA'AT SAKING KANJENG NABI.
Selamat Menikmati Senandung Sholawat Ya Habibana Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf Lirik SYI'IR Sholawat PEPALI KI AGENG SELO semoga menjadikan diri kita lebih tenang dan meningkatkan rasa cinta kita kepada baginda Nabi Muhammad SAW Aamiin Ya Robbal'alamiin.....
Lirik Lagu Kisah Sang Rosul – Habib Syech Abdul Qadir Assegaf
Posted 7 Maret 2014 by standrett in
Rohatil athyaru tasydu, bi layaa lil maulidi,wa bariqunnu riyabdu, min ma’aani Ahmadi
Wa bariqunnu riyabdu, min ma’aani Ahmadi
bi layaa lil maulidi
Abdullah nama ayahnya
Aminah ibundanya
Abdul Muthallib kakeknya
Abu Thalib pamannya
Khadijah istri setia
Fathimah putri tercinta
Semua bernasab mulia
Dari Quraisy ternama..
Inilah Kisah Sang Rasul
yang penuh suka duka yang penuh Suka duka
Dua bulan di kandungan
Wafat ayahandanya
Tahun gajah dilahirkan
Yatim dengan kakeknya
Sesuai adat yang ada
Disusui Halimah
Enam tahun usianya
Wafat Ibu tercinta
yang penuh suka duka yang penuh Suka duka
Delapan tahun usia
Kakek meninggalkannya
Abu thalib pun menjaga
Paman paling membela
Saat kecil menggembala
Dagang saat remaja
Umur dua puluh lima
Memperistri Khadijah
yang penuh suka duka yang penuh Suka duka
Di umur ketiga puluh
Mempersatukan bangsa
Saat peletakan batu
Hajar aswad mulia
Genap empat puluh tahun
Mendapatkan risalah
Ia pun menjadi Rasul
Akhir para Anbiya
yang penuh suka duka yang penuh Suka duka
NOVEL
Novèl yaiku salah
sawijiné karya fiksi prosa kang ditulis. Novèl
sifaté naratif utawa wujudé arupa crita. Wong kang nulis novèl diarani novelis. Tembung novèl asalé saka basa Italia
novella kang tegesé
"sebuah kisah, sepotong berita".
Novèl luwih dawa lan luwih
jangkep menawi dibandingake karo cerpèn utawa cerita pendek. Ing basa Jawa diarani cerkak utawa crita cekak. Novèl
saora-orané kasusun dèning 40.000 tembung. Novèl uga ora diwatesi karo struktural lan metrikal sandiwara
utawa sajak. Umumé novèl nyritakaké ngenani lakon-lakon lan watake lakon ing njero
crito. Novel nitikaké critané ing bagéyan-bagéyan kang anéh saka naratif utawa crita iku.
Novèl ing basa Indonèsia uga dibedakake karo roman. Roman alur critané luwih kompleks lan cacahé
tokoh kang dadi paraga ing crita roman uga luwih akéh tinimbang novèl. Novèl
biyasané ditulis lan dicithak dadi bentuk buku.
Novèl asalé saka basa Italia yaiku
saka tembung novella, basa Jerman saka
tembung Novelle, lan basa Yunani yaiku novellus.
Ciri ciri novel
1.
Novel luwih dawa lan luwh jangkep menawi di bandingake kar
cerpen.
2.
kurang luwing novel kasusun denng 40.00 tembung
3.
novel uga ora di watesi karo strktural lan metrical sandiwara
utawa sajak.
4.
jumlahe halaman kurang luweh 100 halaman.
5.
jumlahe wektu rata-rata kang di pergunakake maca novel
kang cekak butuhkake wektu minimal 2 jam utawa 120 menit.
Unsur unsur novel Unsur-unsur Intrinsik
1.Tema,inggih menika gagasan baken
ingkang dados dhasaring cariyos.
2.Paraga,inggih menika purusa ingkang nglakokake cariyos.
3.Penokohan,inggih menika gambaran watak paraga.
4.Alur/plot,inggih menika rerangkening cariyos ingkang kadhapuk kanthi logis.
5.Latar/setting,inggih menika panggenan,wekdal,utawi swasana kadadosanipun prastawa
2.Paraga,inggih menika purusa ingkang nglakokake cariyos.
3.Penokohan,inggih menika gambaran watak paraga.
4.Alur/plot,inggih menika rerangkening cariyos ingkang kadhapuk kanthi logis.
5.Latar/setting,inggih menika panggenan,wekdal,utawi swasana kadadosanipun prastawa
ing salebeting cariyos.
6.Amanat/pesan,inggih menika pitutur utawi pesen pangripta ingkang badhe
dipunaturaken dhumateng pamaos.
7.Sudut pandang,inggih menika posisi pangripta wonten ing cariyos.
Pangripta saged dados:
-Purusa kapisan paraga utama (orang pertama pelaku utama )
-Purusa katiga (orang ketiga )
-Sarwi mangertos (serba tahu )
7.Sudut pandang,inggih menika posisi pangripta wonten ing cariyos.
Pangripta saged dados:
-Purusa kapisan paraga utama (orang pertama pelaku utama )
-Purusa katiga (orang ketiga )
-Sarwi mangertos (serba tahu )
unsur
ekstrinsik dalam novel
- Latar belakang budaya panulis wonten ing novel.
- Pandidikane panulis kang wonten ing novel.
- Pangalamane panulis wonten ing novel novel .
Novèl yaiku salah
sawijiné karya fiksi prosa kang ditulis. Novèl
sifaté naratif utawa wujudé arupa crita. Wong kang nulis novèl diarani novelis. Tembung novèl asalé saka basa Italia
novella kang tegesé
"sebuah kisah, sepotong berita".
Novèl luwih dawa lan luwih
jangkep menawi dibandingake karo cerpèn utawa cerita pendek. Ing basa Jawa diarani cerkak utawa crita cekak. Novèl
saora-orané kasusun dèning 40.000 tembung. Novèl uga ora diwatesi karo struktural lan metrikal sandiwara
utawa sajak. Umumé novèl nyritakaké ngenani lakon-lakon lan watake lakon ing njero
crito. Novel nitikaké critané ing bagéyan-bagéyan kang anéh saka naratif utawa crita iku.
Novèl ing basa Indonèsia uga dibedakake karo roman. Roman alur critané luwih kompleks lan cacahé
tokoh kang dadi paraga ing crita roman uga luwih akéh tinimbang novèl. Novèl
biyasané ditulis lan dicithak dadi bentuk buku.
Novèl asalé saka basa Italia yaiku
saka tembung novella, basa Jerman saka
tembung Novelle, lan basa Yunani yaiku novellus.
Ciri cirri novel
1.
Novel luwih dawa lan luwh jangkep menawi di bandingake kar
cerpen.
2.
kurang luwing novel kasusun denng 40.00 tembung
3.
novel uga ora di watesi karo strktural lan metrical sandiwara
utawa sajak.
Unsur unsur novelUnsur-unsur Intrinsik
1.Tema,inggih menika gagasan baken
ingkang dados dhasaring cariyos.
2.Paraga,inggih menika purusa ingkang nglakokake cariyos.
3.Penokohan,inggih menika gambaran watak paraga.
4.Alur/plot,inggih menika rerangkening cariyos ingkang kadhapuk kanthi logis.
5.Latar/setting,inggih menika panggenan,wekdal,utawi swasana kadadosanipun prastawa ing salebeting cariyos.
6.Amanat/pesan,inggih menika pitutur utawi pesen pangripta ingkang badhe dipunaturaken dhumateng pamaos.
7.Sudut pandang,inggih menika posisi pangripta wonten ing cariyos.
Pangripta saged dados:
-Purusa kapisan paraga utama (orang pertama pelaku utama )
-Purusa katiga (orang ketiga )
-Sarwi mangertos (serba tahu )
2.Paraga,inggih menika purusa ingkang nglakokake cariyos.
3.Penokohan,inggih menika gambaran watak paraga.
4.Alur/plot,inggih menika rerangkening cariyos ingkang kadhapuk kanthi logis.
5.Latar/setting,inggih menika panggenan,wekdal,utawi swasana kadadosanipun prastawa ing salebeting cariyos.
6.Amanat/pesan,inggih menika pitutur utawi pesen pangripta ingkang badhe dipunaturaken dhumateng pamaos.
7.Sudut pandang,inggih menika posisi pangripta wonten ing cariyos.
Pangripta saged dados:
-Purusa kapisan paraga utama (orang pertama pelaku utama )
-Purusa katiga (orang ketiga )
-Sarwi mangertos (serba tahu )
Langganan:
Postingan (Atom)